Kamis, 30 Oktober 2014

Dear Diary

Dear diary...

Sudah berapa banyak lembar yang telah aku tuliskan untuk menyimpan kisah-kisah yang kulewati? Sudah pasti berlembar-lembar cerita yang aku tuangkan melalui tinta-tinta terang dan gelap di atas kertas yang putih bersih. Pernah aku menutup dirimu, berharap agar tak ada kisah sedih yang terulang, ketika aku kehilangan seseorang yang sangat aku sayang...

Kusimpan rapat erat dirimu. Dalam kotak misteri yang selalu aku pandangi, namun aku tak sanggup untuk membukanya. Hingga suatu saat Tuhan pun memberikan anugerahNya. Sebuah benih yang aku tahu ternyata itu rasa cinta..

Alam pun berbahasa yang sama, seolah merestuiku untuk bertemu dengan seorang bidadari kecilku, yang pada akhirnya aku sadari ternyata dia adalah permata yang selalu aku mimpikan. Angin yang bersiul menyejukkan kedekatan ini.. dan langit yang teduh membuatku nyaman ketika berada di sampingnya. Dan semua yang aku sadari ternyata aku mulai mengaguminya...

Hari-hari aku lewati dengan suka dan duka sebagai pemanis kehidupan yang sungguh bermakna ini. Dengan segala perhatian yang aku curahkan hanya untuknya, tanpa alasan yang jelas mengapa hati ini selalu menantinya. Dan semua yang aku sadari ternyata aku mulai merindukannya...

Hei...sudah berapa lembar yang aku habiskan untuk memendam rasa ini? Aku yakin kau pun takkan bisa menghitungnya, begitu pula diriku.. Wahai diary yang selalu setia membaca setiap makna yang kupendam erat dalam hatiku.. Tahukan satu hal yang tak mungkin aku tulis di atas lembar putihmu? Sssttt.. hei aku bisikkan sesuatu.

Jangan kau tulis.. cukup engkau pahami dan rasakan. Ya... rasa sayangku padanya tak mungkin dapat aku tuliskan. Benar kan?
Ssstt... aku.. mencintainya.. Itulah rasa terpendam  yang tak mungkin kuungkapkan padanya kan?
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar