Selasa, 28 Oktober 2014

Dear Edelweiss

Dear Edelweiss..

Waktu itu selalu berjalan lurus ke depan, itu yang semua orang tahu. Tapi waktu bisa kita putar lagi, itu yang aku tahu. Begitu juga waktu-waktu yang sudah terlewati. Meski hanya sejenak, namun seakan terasa seabad. Dan waktu-waktu yang coba aku putar kembali, untuk mengingat awal kita berjumpa.

Hei... kamu yang kurasa adalah waktu yang abadi. Edelweiss yang selalu aku kagumi dan banggakan. Engkau adalah simbol ketulusan..seperti rasa yang ingin kuberi kepadamu.

Edelweiss yang putih memesona. Menebarkan benih-benih bahagia dalam hariku. Kasihmu yang mungkin takkan pernah terungkap.. dapat kurasa betapa besar perjuanganmu, untuk menebar senyuman terindahmu... dan itu adalah rindu yang kuakui..

Edelweiss yang cantik nan menawan. Keindahan yang tak mungkin aku hindari, untuk selalu mengagumimu. Wahai engkau yang tersipu malu.. dapat kurasa hatimu yang bersinar, untuk menenangkan bumi dan langitku... dan itu adalah bahagia yang kudambakan..

Kamu... ya kamu.. Tidakkah kau lelah selalu menghantuiku? Ya.. aku pun sadar engkau adalah simbol keabadian, seperti dirimu yang selalu hadir dalam setiap mimpiku..
Kamu... ya kamu.. Tidakkah kau lelah selalu tersenyum? Ya.. aku pun sadar engkau adalah symbol ketulusan, seperti ketulusan yang membuatku menyayangimu..
Kamu... ya kamu.. Tidakkah kau lelah selalu bersinar terang? Ya... aku pun sadar engkau adalah simbol pengorbanan, seperti sikapmu yang membuat hari-hariku selalu bahagia... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar